Juventus
Juventus F.C. (Latin untuk Remaja) adalah salah satu klub sepak bola tertua di Italia. Klub ini bermarkas di Torino dan bermain di Seri A.
Juventus biasanya bermain dengan seragam garis hitam-putih dan celana
pendek hitam (tapi dulu pernah memakai celana putih untuk waktu yang
cukup lama) dan dijuluki la Vecchia Signora (Sang Nyonya Tua). Tim ini
mendapatkan motif seragamnya dari klub Inggris Notts County. Stadion Juventus adalah Stadio Delle Alpi yang dipakai bersama dengan A.C. Torino.
Hal ini akan berakhir setelah musim 2004-2005, di mana Torino akan
membangun stadion mereka sendiri. Pada musim kompetisi 2006-2007,
Juventus menggunakan Stadio Olimpico di Torino sebagai stadion kandang mereka mengingat Stadio Delle Alpi dalam proses renovasi.
Juventus didirikan pada November 1897 oleh murid-murid Lyceum (semacam panggilan untuk sekolah top di Eropa) Massimo D’Azeglio, dan pertama kali menjuarai liga nasional versi lama pada 1905, namun gelar kedua didapat hanya pada tahun 1926. Pada tahun 1923, keluarga Agnelli (pemilik Fiat) mengambil alih klub tersebut dan membangun stadion pribadi di Villar Perosa (dekat Torino) yang disertai fasilitas lengkap.
Dari 1931, Juventus meraih gelar Seri A (scudetto) lima kali berturut-turut. Pada 1933, mereka mulai bermain di Stadio Comunale. Setelah Perang Dunia II mereka sukses dalam kejuaraan domestik – gelar liga kesepuluh diraih pada 1961, namun tidak berhasil merebut satupun gelar Eropa hingga 1977 dengan menjuarai Piala UEFA. Puncak kesuksesan mereka di Eropa terjadi pada 1985 di mana mereka merebut Piala Champions dan yang kemudian diulang pada 1996. Juventus juga meraih gelar Piala Winners pada 1984 dan dua gelar Piala UEFA lagi pada 1990 dan 1993.
Hingga kini mereka telah juara Seri A 27 kali. Gelar Seri A yang mereka
raih pada musim 04/05 dan 05/06 dicabut karena terlibat skandal pengaturan pertandingan. Juventus juga harus terdegradasi ke Seri B akibat kasus ini.
Hingga beberapa waktu lalu, pemain Juventus diharuskan memiliki rambut
yang pendek dan rapi; pihak klub juga menyediakan para pemain dengan
pakaian formal (yang dibuat penjahit terkenal) dan memaksa mereka untuk
menyelesaikan pendidikan mereka. Mayoritas pemainnya bertahan di
Juventus hingga akhir karir mereka; banyak yang masih bekerja untuk klub
atau untuk FIAT (atau perusahaan terkait lainnya).
Juventus kini merupakan suatu perusahaan yang tercatat di bursa efek Milan. Penjualan Zinedine Zidane ke Real Madrid dengan harga sekitar $64 juta dolar AS masih merupakan penjualan termahal dalam sepak bola hingga kini.
AC MilanAssociazione Calcio Milan (dipanggil A.C. Milan atau Milan saja) adalah sebuah klub sepak bola Italia yang berbasis di Milan.
Mereka bermain dengan seragam bergaris merah-hitam dan celana hitam,
sehingga dijuluki rossoneri (“merah-hitam”). Milan adalah tim tersukses
kedua dalam sejarah persepak bolaan Italia, menjuarai Seri A 17 kali dan Piala Italia lima kali.
Klub ini didirikan pada tahun 1899 dengan nama Klub Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Cricket and Football Club) oleh Alfred Edwards, seorang ekspatriat Inggris. Sebagai penghormatan terhadap asal-usulnya, Milan tetap menggunakan ejaan bahasa Inggris nama kotanya (Milan) daripada menggunakan ejaan bahasa Italia Milano.Stadion dan basis pendukung
Stadion tim saat ini adalah Stadion Giuseppe Meazza yang berkapasitas 85.000 orang. Stadion ini juga dikenal dengan nama San Siro. Stadion ini digunakan bersama dengan Internazionale (“Inter”), klub besar lain di Milan. Suporter AC Milan menggunakan “San Siro” untuk menyebut stadion itu karena dulunya Giuseppe Meazza
merupakan seorang pemain bintang bagi Inter. Tetapi, di masa mendatang,
ada wacana untuk memindahkan homebase Milan ke stadion baru, seperti
yang diungkapkan wakil presiden Adriano Galliani pada tahun 2006.
Secara sejarah, AC Milan (dipanggil dengan “Milan” saja di Italia)
didukung oleh kaum pekerja dan kelas buruh di Milan (umumnya merupakan
para pendatang dari daerah Italia selatan), sementara Inter lebih
didukung orang-orang kaya. Meskipun begitu, pada beberapa tahun
terakhir, basis pendukung telah banyak berubah. Milan kini dimiliki oleh
raja media dan mantan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, sementara Inter dimiliki pebisnis garis tengah-kiri, Massimo Moratti. Namun begitu, basis pendukung Milan mayoritas berhaluan politik sayap kiri, berseberangan dengan Inter yang didominasi oleh pendukung yang secara tradisional berhaluan sayap kanan. Grup pendukung (ultras)
yang terkenal dari Milan adalah Fossa Dei Leoni yang beraliran ekstrim
kiri, dan Brigate Rossoneri yang beraliran ekstrim kanan. Menyusul
keributan dengan suporter Inter pada derby
musim kompetisi 2005/2006, Fossa Dei Leoni membubarkan diri secara
organisasi. Meskipun begitu, massa mereka masih setia mendukung Milan di
tribun khusus bagian selatan stadion San Siro bersama kelompok lain,
dengan sebutan Curva Sud.
[sunting] Sejarah (1990-an hingga kini)
Masa kejayaan Milan di era sepakbola modern adalah pada awal dekade 90-an ketika merajai Liga Italia di bawah asuhan Arrigo Sacchi, dan diteruskan oleh Fabio Capello. Puncaknya, Milan merebut trofi Liga Champions pada tahun 1994 dengan mengalahkan Barcelona di final. Sepeninggal Capello (yang menyeberang ke Spanyol untuk melatih Real Madrid), Milan terus menurun dan baru bisa meraih gelar juara Liga Italia pada musim kompetisi 1998/1999 di bawah asuhan pelatih Alberto Zaccheroni. Karena surut gelar, Zaccheroni kemudian diganti oleh mantan pemain Milan, Carlo Ancelotti.
Ancelotti membawa Milan meraih gelar juara Liga Champions pada musim
2002/2003 ketika mengalahkan Juventus lewat drama adu pinalti di Manchester, Inggris.
Milan terakhir kali meraih gelar prestisus dengan merebut juara Liga
Italia pada musim kompetisi 2003/2004 sekaligus menempatkan penyerang Andriy Shevchenko sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Italia.
Pada musim kompetisi Liga Italia Seri A 2006/2007, Milan terkait dengan skandal calciopoli
yang mengakibatkan klub tersebut harus memulai kompetisi dengan
pengurangan 8 poin. Meskipun begitu, publik Italia tetap berbangga
karena di tengah rusaknya citra sepak bola Italia akibat calciopoli,
Milan berhasil menjuarai kompetisi sepakbola yang paling bergengsi di
dunia, Liga Champions. Hasil itu didapat setelah Milan menaklukkan
Liverpool 2-1 lewat dua gol Filippo Inzaghi.
Gelar inipun menuntskan dendam Milan yang kalah adu penalti dengan
Liverpool dua tahun silam. Gelar pencetak gol terbanyakpun disabet
pemain jenius Milan, Kaká dengan torehan 10 gol. Pada pertengahan musim, Milan mendatangkan mantan pemain terbaik dunia, Ronaldo dari Real Madrid untuk memperkuat armada penyerang mereka setelah penyerang muda Marco Borriello
dihukum karena terbukti doping. Setelah musim kompetisi 2006/2007
berakhir, santer dikabarkan bahwa Milan akan kehilangan Kaká yang diburu
habis-habisan oleh Real Madrid. Trequartista asal Brasil ini memang
sudah menjadi buruan Madrid yang sejak lama menginginkannya. Madrid
menawarkan uang sebesar 80 juta euro atau setara dengan 980 miliar
rupiah untuk mendapatkan Kaká. Kaká ditawari gaji bersih 12 juta euro
per musim, serta 100% hasil penjualan merchandisenya. Gaji ini bernilai
2,5 kali lipat dari gajinya di Milan. Jika Kaká menerima tawaran Madrid,
ia akan menjadi pebola termalhal sepanjang masa, jauh melebihi rekor Zinedine Zidane
yang hanya 47 juta euro. Ayah sekaligus agen Kaká, Bosco Leite juga
sempat terbang ke Madrid untuk berbicara masalah Kaká. Milan tentu tak
setuju melepasnya dengan harga berapapun juga. Madrid akhirnya menyerah.
Atas kesetiaan dan loyalitasnya, Milan berjanji menaikkan gaji Kaká.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar